Wednesday, September 6, 2017

Makalah Budidaya Tomat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga kam dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas membuat makalah yang di berikan Guru “PDK” dengan judul “Budidaya Tanaman Tomat” dan juga sebagai pembelajaran/referensi saya dalam mempelajari tentang tata cara budidaya tanaman tomat bagi kami, khususnya bagi siswa SMA Negeri 1 Wates.
Kami mengucapkan terima  kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah  ini. Dan juga kepada pembaca yang telah menggunakan makalah  ini sebagai panduan belajar.
Semoga makalah  ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca untuk memberikan tambahan pengetahuan, dan  wawasan khususnya dalam pelajaran PDKUntuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat membangun demi kemajuan kami.


Kediri, 03 September 2016


Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................    
KATA PENGANTAR...........................................................................................................    
DAFTAR ISI........................................................................................................................   
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .........................................................................................................    
1.2  Identifikasi Masalah.................................................................................................      
1.3  Tujuan......................................................................................................................     
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Cara Membudidaya Tanaman Tomat........................................................................     
1.      Pembibitan........................................................................................................  
2.      Penyapihan........................................................................................................     
3.      Pemindahan Bibit..............................................................................................   
4.      Pengolahan Media Tanam.................................................................................   
5.      Teknik Penanaman............................................................................................     
6.      Pemeliharaan Tanaman.....................................................................................    
7.      Ciri dan Umur Panen.........................................................................................    
2.2  Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat..................................................    
1.      Hama ................................................................................................................     
2.      Penyakit............................................................................................................     
3.      Gulma...............................................................................................................      
BAB III PENUTUP...............................................................................................................  
DOKUMENTASI.................................................................................................................  



BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan sumber vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B. Kandungan vitamin A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsur nitrogen (zat lemas).
Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutu dan produksinya menurun.

1.2         Identifikasi Masalah
1.       Bagaimana cara membudidayakan tanaman tomat dengan benar?
2.    Bagaimana cara menanggulangi hama dan penyakit yang timbul dalam budidaya tanaman tomat?

1.3         Tujuan
1.      Agar mengetahui cara membudidayakan tanaman tomat dengan benar agar memperoleh hasil
      produksi yang maksimal.
2.    Agar mengetahui cara mengatasi masalah didalam usaha budidaya tanaman tomat dengan teknik yang benar dan tepat sasaran



BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Cara Membudidaya Tanaman Tomat
Tanaman tomat ditanam secara intensif artinya bahwa tomat diusahakan secara sungguh-sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti. Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat yang dilakukan sebagai berikut:
1.      Pembibitan
a.    Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria untuk seleksi benih tanaman tomat:
1)       Pilih biji yang utuh. 
2)       Pilih biji yang sehat
3)       Benih atau biji bersih dari kotoran.
4)       Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
b.    Teknik Penyemaian Benih
Berdasarkan tempat persemaiannya, penyemaian benaih tomat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1)      Persemaian di Bedengan
a.   Olah  lahan dengan dicangkul sedalam 30 cm. Lebar bedengan 110-120 cm dan tinggi sekitar 30 cm.
b.  Tambahkan pupuk kandang halus ke dalam bedengan, aduk rata. Perbandingan antara tanah dan pupuk kandang yang biasa digunakan adalah 1 : 3 atau 1 : 4.
c.      Kering anginkan terlebih dahulu bedengan yang akan digunakan sebagai tempat persemaian selama 4-5 hari.Selain itu, bersihkan bedengan dari gulma yang tumbuh
d.   Buat naungan (daun pakis, daun kelapa, atau plastik) di atas bedengan di pasang miring guna menghindari cahaya matahari yang terlalu terik dan air hujan.
e.       Airi bedengan sehari sebelum persemaian agar basah.
f.       Sebar benih tomat ke dalam bedengan secara merata, kemudian tutup benih dengan tanah tipis-tipis.
g.     Buka naungan saat kecambah mulai tumbuh, sekitar 4-10 hari setelah tanam. Pada kondisi hujan,sebaiknya naungan dibiarkan tertutup.
2)      Persemaian dikotak semai
a.      Kotak semai terbuat dari kayu, plastik atau semen dengan ukuran yang sama. Dasar       kotak tersebut dilubangi (diameter 0,5 cm).
b.    Isi kotak semai dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan     Perbandingan 1 : 1 atau 1 : 2.
c.        Basahi media semai sehari sebelum tanam.
d.       Benih ditanam dengan jarak antar baris 5 cm dan kedalaman 0,5 - 1 cm, kemudian ditutup tanah halus.
e.   Bibit berumur 7-10 hari dipindahkan ke dalam polybag disemaikan hingga mencapai   ukuran tertentu.

2.      Penyapihan
Sebelum ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur 2 minggu dipindahkan ke tempat penyapihan terlebih dahulu. Penyapihan berperan penting dalam proses adaptasi bibit. Peluang bibit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat terlihat dari penyapihan. Tahapan penyapihan yaitu :
a.       Isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk kandang halus, dengan perbandingan   1 :1.
b.      Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian untuk dipindahkan ke polybag.
c.       Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta sedikit ditekan.
d.      Letakkan bibit di tempat yang teduh.
e.       Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore hari.
f.       Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah bibit memiliki tinggi 15 cm dan berdaun 4 atau 5 helai.

3.       Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-35 hari di persemaian. Bibit yang dipilih yang segar, kuat dan daunnya tidak rusak. Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari untuk mencegah kelayuan pada tanaman.
Cara pemindahan bibit dari persemaian, yaitu :
a.    Sistem cabut, bibit yang tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati.
b.    Sistem putaran, bibit diambil beserta tanahnya.
Kedua cara tersebut ditujukan untuk pembibitan yang dilakukan pada bedeng tanah persemaian, sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam polybag cara pemindahannya adalah : basahi polybag terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari polybag beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.

4.      Pengolahan Media Tanam
a.      Persiapan
Pengolahan tanah yang intensif untuk penanaman bibit di kebun lamanya sampai siap tanam adalah 21 hari. Jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.
b.      Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :
a)  Tahap pertama adalah tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu.
b)    Tahap kedua, tanah dicangkul tipis-tipis dan diratakan sehingga strukturnya gembur.
c)   Tahap ketiga, pemupukan dengan pupuk kandang matang sebanyak 15-20 ton/ha. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
c.       Pembentukan Bedengan
Buat bedeng-bedeng (lebar 1-1,2 m, tinggi bedeng 30 cm) membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan  (lebar 20-30 cm dan dalam 30 cm) untuk irigasi.
d.      Pemupukan
Sebelum bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk kandang yang telah matang dan SP36 ditabur merata ke bedengan dan cangkul sampai pupuk kandang dan SP36 tercampur. 
Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam 15 cm kemudian diberi pupuk kandang 0,5 kg lalu timbun dengan tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang dan tanah tercampur rata.
e.       Pemberian Mulsa
Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) sebagai mulsa lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati.

5.      Teknik Penanaman
a.      Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam, yaitu:
1)      Sistem dirempel
Berjarak (50x50)cm atau (60x60)cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Dengan maksud tunas-tunas yang tumbuh dapat diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.
2)      Sistem bebas
Berjarak (80x100)cm, (80x80)cm, (80x100)cm,  (100x100)cm,  berupa bujur sangkar, persegi panjang atau segitiga sama sisi, bertujuan membiarkan tunas tumbuh menjadi cabang besar.

b.      Pembuatan Lubang Tanam 
Bedengan sehari sebelumnya diairi, Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
c.       Cara Penanaman
Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakai mulsa plastik hitam perak yang dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila penanam pada musim hujan pasang dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
  
6.      Pemeliharaan Tanaman
a.      Penyulaman
Adalah mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dilakukan seminggu setelah tanam
Cara penyulamannya adalah tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram (bila perlu).
b.      Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam menyerap unsur hara. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan dapat mengurangi pertumbuhan gulma. Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
c.       Pembubunan
Bertujuan memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas dan zat beracun di dalam tanah sehingga perakaran menjadi lebih sehat dan tanaman cepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.
d.      Perempelan/Pemangkasan
1)  Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dipangkas agar tidak menjadi cabang, minimal seminggu sekali. 
2)    Perempelan baik pada pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas.
3)   Tunas yang menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
4)      Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudahmencapai 5-7 buah.
e.       Pemupukan
Kebutuhan pupuk anorganiknya 100-180 kg N per hektar, 50-150 kg P2O5 dan 50-100 kg K2O per hektar. Dosis akan semakin tinggi apabila budidaya dilaksanakan pada musim hujan. Kebutuhan pupuk anorganiknya 500 kg/ha Za, 170 kg/ha SP36, dan 220kg/ha KCl.
f.        Penyiraman
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air. Disiram di pagi hari dan sore hari 2-4 kali sehari dan secukupnya.
g.      Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal yang perlu diperhatikan :
1)      Ajir (lanjaran) dari bambu atau kayu (panjang tergantung dari varietasnya).
2)      Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin..
3)    Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan minyak tanah.
4)  Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir jangan terlalu erat dan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.
h.      Pemangkasan cabang
Dilakukan untuk meningkatkan hasil buah dengan meninggalkan satu cabang utama per tanaman akan menghasilkan buah tomat dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa pemangkasan.

7.      Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni :
a)      Kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b)      Bagian tepi daun tua telah mengering.
c)      Batang tanaman menguning/mengering.
  
a.      Waktu Pemetikan Tomat
Pemetikan tomat yang baik pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Jikadi siang hari kurang menguntungkan karena proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung, keadaan cuaca yang panas meningkatkan temperatur dalam tomat sehingga mempercepat proses penguapan dalam buah yang menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
b.      Cara Pemanenan Buah Tomat
Cara memetik buah tomat dengan memuntir satu per satu buah yang matang secara hati-hati hingga tangkai buah terputus.
c.       Periode Panen Buah Tomat
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.

2.2         Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Kerusakan pada suatu tanaman biasa disebabkan oleh faktor biotis, seperti bangsa jamur, bakteri, insekta, virus dan gulma.
1.      Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama pada tanaman terdiri dari atas hewan mamalia (tikus, babi hutan dan kera), serangga (wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat dan kumbang) dan burung (gelatik dan pipit). Jenis hama yang sering ditemui, yaitu :
1)      Hama Gurem
Hama Gurem (Thrips atau Myten) menyerang daun, bunga dan buah pada tanaman sayuran tomat dapat diatasi dengan cara pembibitan/pesemaian disemprotkan dengan obat Dieldrin pada areal yang tetap atau lahan dapat disemprotkan dengan antara copper fungisida dan Dieldrin.
2)      Ulat Tanah
Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) menyerang tanaman tomat pada bagian batangnya.  Warna ulatnya hitam mengkilat dan diberantas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Memasang umpan dengan perbandingan bahan campuran 1000 gr dedak : 100 gr gula dan paris green, dicampur dengan air secukupnya.
b.      Dilakukan penyemprotan seminggu sekali
c.       Secara preventif yaitu menaman jenis tanaman tomat yang resisten serta tepat pada waktunya.
3)      Hama Cacing
Hama Cacing (Melodogyna sp.) menyerang tanaman tomat pada bagian akar, baik itu di lahan pesemaian maupun pada lahan pertanaman, diberantas dengan menggunakan Nematisida.
4)      Siput atau Bekicot
Siput atau bekicot (Achatina fulica) menyerang pada waktu malam hari den menyerang pada daun tanaman.  Cara pemberantasannya dilakukan dengan cara:
a. Cara mekanik dengan mencari siput yang menyerang daun kemudian langsung dibasmi/dibunuh.
b.   Cara kuratif dengan memberi umpan, yang merupakan campuran antara Metadex dan bekatul.
c.      Cara preventif dengan membuat got keliling, dan got tersebut harus ada airnya.
5)      Hama Kutu Pucuk
Kutu ini berwarna hitam atau berwarna putih yang menyerang dengan menghisap sari-sari makanan lewat pucuk tanaman secara bergerombol.  Untuk memberantas hama kutu pucuk ini dapat dilakukan dengan cara-cara penyemprotan dengan Folidol dan  Dieldrin, serta mengadakan rotasi tanaman secara sempurna.

2.      Penyakit
Penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa, jamur dan cacing nematode). Penyakit yang sering ditemui, yaitu:
1)      Penyakit Jamur Phythophthora infestans
Penyakit busuk daun pada tanaman tomat yang disebabkan oleh jamur Phythophthora infestans biasanya berjangkit pada musim hujan,menyerang semua pertumbuhan tanaman tomat sehingga perlindungannya harus dimulai sejak pindah pada lahan pertanaman.
Kebiasaan petani penyemprot pestisida secara serampangan menyebabkan timbulnya strain baru dari Phythophthora infestans yang ditunjukkan adanya kekebalan jamaur Phythophthora infestans terhadap fungisida tertentu atau dosis efektif. 
Fungisida yang dapat dianjurkan sebagai elternatif untuk mengendalikan jamur Phythophthora infestans pada tomat antara lain:
a)      Fungisida protektan Kocide 54WDG
b)      Fungisida sistemik Starmyl 25WP
Fungisida Kocide 54 WDG dan Starmyl 25WP dalam pemakaiannya dapat dipakai secara bergantian maupun secara bersama-sama (dicampur), karena kedua fungisida ini sudah teruji efektivitasnya dan tidak terjadi reaksi yang bersifat saling melemahkan.
2)      Penyakit Layu
Penyakit layu pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporium.  Penyakit layu ini bisa menular melalui luka.  Untuk menanggulangi penyakit layu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)      Tanaman diusahakan agar jangan sampai terjadi luka.
b)      Benih tanaman didesinfektan dengan air panas bersuhu 550 C selama   10 – 17 menit.
c)    Tanaman yang terserang dicabut kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya.
3)      Penyakit Akar
Penyakit akar pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh bakteri, yaitu Bacterium solanacearum yang menyerang tanaman di lahan pertanaman yang berwarna merah.  Penanggulangan penyakit akar yang sudah terserang dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a)     Perlu diadakan rotasi tanam dengan tanaman lain dengan teratur.
b)   Perlu diperhatikan bahwa adajuga tanaman lain yang mudah terserang oleh penyakit ini misalnya terong, kentang dan lombok.
c)  Bila ada tanaman yang sudah terserang segera cabut dan dimusnahkan dengan cara membakarnya.
4)      Penyakit Virus Mozaik
Penyakit mosaik pada tanaman tomat disebabkan virus dan menyerang daun tanaman.  Untuk mencegah tanaman terserang penyakit virus dengan cara menanam tanaman tomat tidak pada musim penghujan. Bila tanaman sudah sempat terserang penyakit virus ini, segeralah dicabut kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya.
5)      Penyakit Bakteri Xanthomonas solanacearum
Penyakit bakteri yang menyerang tanaman tomat adalah Xanthomonas solanacearum.  Tanaman tomat yang terserang penyakit ini dapat ditanggulangi dengan :
a)      Mengadakan rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan familinya.
b)      Dianjurkan untuk menanam jenis yang resisten.
c)      Tanaman yang sakit segera dicabut dan dimusnahkan. 
6)      Penyakit Bengkak Akar
Penyakit bengkak akar disebabkan nematoda Meloidogynesp.  Kebanyakan nematode hidup didalam tanah dikelilingi oleh jamur, bakteri atau virus yang banyak diantara jenisnya dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
Pengendalian secara kimiawi diperlukan untuk melindungi tanaman tomat dari serabngan nematoda bengkak akar, terutama bila metode pengendalian yang lain kurang efektif menekan populasi nematoda. 

3.      Gulma
Gulma perlu diberantas karena sangat mengganggu tanaman dalam mengambil zat hara dari tanah yang mengakibatkan penderitaan pada tumbuhan pokok dan mengakibatkan turunnya hasil pertanian.
Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pada saat tanamn sayuran tomat berumur 2 minggu.  Penyiangan ini dapat dilakukan dua kali.  Tujuannya adalah menghilangkan gulma-gulma yang menjadi saingan dalam mencari zat makanan dari dalam tanah.  Selain itu juga bertujuan menggemburkan tanah.  Penyiangan selanjutnya dapat dilakukan pada saat umur tanaman sudah sekitar 5 minggu.
BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Budidaya tanaman tomat dapat dilakukan dengan baik, pencegahan dan pengendalian hama penyakit sudah dilakukan dengan maksimal. Situasi dan kondisi cuaca juga mendukung dan pencegahan serta pengendalian dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun belum sempurna.
Tanaman tomat adalah jenis tanaman sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang diperlukan manusia. Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan. Selain di ladang atau di kebun, tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
Pada saat proses penyemaian benih dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut Tanaman tomat yang dibudidayakan tidak gagal dan cukup berhasil walaupun belum maksimal. Mengetahui bagaimana pembudidayaan tomat, pengendalian hama dan penyakit, proses memanen, sampai memasarkan tanaman tomat ini.

3.2         Kritik dan Saran
Untuk menanam tanaman tomat, diperlukan kesabaran, keuletan serta ketlatenan karena tanaman tomat ini sangat rentan terhadap hama, penyakit, yang disebabkan kondisi iklim dan cuaca, sehingga tanaman ini harus di perhatikan dan jika ada salah satu tanaman yang terserang jamur, harus segera dicabut dan dibuang jauh dari lahan tanaman tomat tersebut.
Setelah dicabut, lubang yang kosong tersebut tidak boleh langsung ditanami tomat kembali, tetapi dibiarkan terlebih dahulu agar jamur yang tersisa menghilang dan tidak menular ke tanaman tomat yang lain.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami menerima saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini dan makalah-makalah yang akan dibuat selanjutnya.

Soal Pilihan Ganda BAB 4 LOMPAT KANGKANG Kelas 11

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu dari a,b,c,d, atau e! 1.       Loncat kangkang di atas peti lompat ter...