KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga kam dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas membuat makalah yang di berikan Guru “PDK” dengan judul “Budidaya
Tanaman Tomat”
dan juga sebagai pembelajaran/referensi saya dalam mempelajari tentang tata
cara budidaya tanaman tomat bagi kami, khususnya bagi siswa SMA Negeri 1 Wates.
Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Dan juga kepada pembaca yang telah menggunakan
makalah ini sebagai panduan belajar.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan para pembaca untuk memberikan tambahan pengetahuan, dan wawasan
khususnya dalam pelajaran PDK. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat
membangun demi kemajuan kami.
Kediri, 03 September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .........................................................................................................
1.2 Identifikasi
Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara
Membudidaya Tanaman Tomat........................................................................
1. Pembibitan........................................................................................................
2. Penyapihan........................................................................................................
3. Pemindahan
Bibit..............................................................................................
4. Pengolahan Media
Tanam.................................................................................
5. Teknik
Penanaman............................................................................................
6. Pemeliharaan
Tanaman.....................................................................................
7. Ciri dan
Umur Panen.........................................................................................
2.2 Pengendalian
Hama dan Penyakit Tanaman Tomat..................................................
1. Hama ................................................................................................................
2. Penyakit............................................................................................................
3. Gulma...............................................................................................................
BAB III
PENUTUP...............................................................................................................
DOKUMENTASI.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena
rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan
berwarna merah merupkan sumber vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B.
Kandungan vitamin A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka.
Tomat dapat tumbuh baik di dataran
rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di dataran rendah.
Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat
peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsur
nitrogen (zat lemas).
Oleh karena itu, penanaman tomat
harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung
bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat
keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Tanaman tomat pun tidak tahan
terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum
musim hujan hingga akhir musim hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal
musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak
terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga
mutu dan produksinya menurun.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana cara membudidayakan
tanaman tomat dengan benar?
2. Bagaimana cara menanggulangi hama
dan penyakit yang timbul dalam budidaya tanaman tomat?
1.3
Tujuan
1. Agar mengetahui cara membudidayakan tanaman tomat
dengan benar agar memperoleh hasil
produksi yang maksimal.
2. Agar mengetahui cara mengatasi masalah didalam usaha
budidaya tanaman tomat dengan teknik yang benar dan tepat sasaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Cara Membudidaya Tanaman Tomat
Tanaman tomat ditanam secara intensif artinya bahwa tomat diusahakan secara
sungguh-sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar
dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti. Adapun cara-cara budidaya
tanaman tomat yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Pembibitan
a.
Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria untuk seleksi benih tanaman tomat:
1)
Pilih biji yang utuh.
2)
Pilih biji yang sehat
3)
Benih atau biji bersih dari kotoran.
4)
Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
b.
Teknik Penyemaian Benih
Berdasarkan tempat persemaiannya,
penyemaian benaih tomat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1)
Persemaian di Bedengan
a. Olah lahan dengan dicangkul sedalam 30 cm. Lebar
bedengan 110-120 cm dan tinggi sekitar 30 cm.
b. Tambahkan pupuk kandang halus ke dalam bedengan, aduk
rata. Perbandingan antara tanah dan pupuk kandang yang biasa digunakan adalah 1
: 3 atau 1 : 4.
c. Kering anginkan terlebih dahulu bedengan yang akan
digunakan sebagai tempat persemaian selama 4-5 hari.Selain itu, bersihkan
bedengan dari gulma yang tumbuh
d. Buat naungan (daun pakis, daun kelapa, atau plastik)
di atas bedengan di pasang miring guna menghindari cahaya matahari yang terlalu
terik dan air hujan.
e.
Airi bedengan sehari sebelum persemaian agar basah.
f.
Sebar benih tomat ke dalam bedengan secara merata,
kemudian tutup benih dengan tanah tipis-tipis.
g. Buka naungan saat kecambah mulai tumbuh, sekitar 4-10
hari setelah tanam. Pada kondisi hujan,sebaiknya naungan dibiarkan tertutup.
2)
Persemaian dikotak semai
a. Kotak semai terbuat dari kayu, plastik atau semen
dengan ukuran yang sama. Dasar kotak tersebut dilubangi (diameter 0,5 cm).
b. Isi kotak semai dengan media berupa campuran tanah dan
pupuk kandang dengan Perbandingan 1 : 1 atau 1 : 2.
c. Basahi media semai sehari sebelum tanam.
d. Benih ditanam dengan jarak antar baris 5 cm dan
kedalaman 0,5 - 1 cm, kemudian ditutup tanah halus.
e. Bibit berumur 7-10 hari dipindahkan ke dalam polybag disemaikan
hingga mencapai ukuran tertentu.
2.
Penyapihan
Sebelum
ditanam di lahan permanen, bibit yang telah berumur 2 minggu dipindahkan ke
tempat penyapihan terlebih dahulu. Penyapihan berperan penting dalam proses
adaptasi bibit. Peluang bibit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat
terlihat dari penyapihan. Tahapan penyapihan yaitu :
a.
Isi polybag dengan campuran tanah dan pupuk kandang
halus, dengan perbandingan 1 :1.
b.
Pilih bibit yang akan disapih dari tempat persemaian
untuk dipindahkan ke polybag.
c.
Tanam bibit, lalu timbun kembali dengan tanah, serta
sedikit ditekan.
d.
Letakkan bibit di tempat yang teduh.
e.
Siram bibit dengan air secukupnya setiap pagi dan sore
hari.
f. Penyapihan berlangsung selama 14-21 hari atau setelah
bibit memiliki tinggi 15 cm dan berdaun 4 atau 5 helai.
3.
Bibit
Bibit tomat
dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-35 hari di persemaian. Bibit yang
dipilih yang segar, kuat dan daunnya tidak rusak. Waktu yang baik untuk menanam
bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari untuk mencegah kelayuan pada
tanaman.
Cara
pemindahan bibit dari persemaian, yaitu :
a. Sistem cabut, bibit yang tumbuh di persemaian dan
cukup umur dicabut dengan hati-hati.
b. Sistem putaran, bibit diambil beserta tanahnya.
Kedua cara
tersebut ditujukan untuk pembibitan yang dilakukan pada bedeng
tanah persemaian, sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam polybag cara
pemindahannya adalah : basahi polybag terlebih dahulu, kemudian keluarkan
bibit dari polybag beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.
4.
Pengolahan Media Tanam
a.
Persiapan
Pengolahan
tanah yang intensif untuk penanaman bibit di kebun lamanya sampai siap tanam
adalah 21 hari. Jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu
setelah benih disemaikan.
b.
Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :
a) Tahap pertama adalah tanah diolah dengan kedalaman 25
cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu.
b) Tahap kedua, tanah dicangkul tipis-tipis dan diratakan
sehingga strukturnya gembur.
c) Tahap
ketiga, pemupukan dengan pupuk kandang matang sebanyak 15-20 ton/ha. Pada tahap
ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan
diratakan.
c.
Pembentukan Bedengan
Buat
bedeng-bedeng (lebar 1-1,2 m, tinggi bedeng 30 cm) membujur ke arah
Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh
tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan (lebar 20-30 cm dan dalam 30 cm) untuk
irigasi.
d.
Pemupukan
Sebelum
bibit tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk kandang yang telah matang dan
SP36 ditabur merata ke bedengan dan cangkul sampai pupuk kandang dan SP36
tercampur.
Pada jarak
yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam 15 cm kemudian diberi pupuk kandang
0,5 kg lalu timbun dengan tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau
pupuk kandang dan tanah tercampur rata.
e.
Pemberian Mulsa
Penggunaan
plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) sebagai mulsa lebih praktis
dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati.
5.
Teknik Penanaman
a. Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat
ditanam dengan 2 macam jarak tanam, yaitu:
1)
Sistem dirempel
Berjarak (50x50)cm atau (60x60)cm, bujur sangkar atau
segitiga sama sisi. Dengan maksud tunas-tunas yang tumbuh dapat diambil
(dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu batang tanpa
cabang.
2)
Sistem bebas
Berjarak (80x100)cm,
(80x80)cm, (80x100)cm, (100x100)cm, berupa bujur sangkar, persegi panjang atau
segitiga sama sisi, bertujuan membiarkan tunas tumbuh menjadi cabang besar.
b.
Pembuatan
Lubang Tanam
Bedengan
sehari sebelumnya diairi, Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa
plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.
Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
c.
Cara Penanaman
Apabila
penanaman dilakukan pada musim kemarau pakai mulsa plastik hitam perak yang dipasang
di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila penanam pada musim hujan pasang dahulu
atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
6.
Pemeliharaan Tanaman
a.
Penyulaman
Adalah
mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dilakukan seminggu
setelah tanam
Cara penyulamannya adalah tanaman yang telah mati,
rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang
tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5
gram (bila perlu).
b.
Penyiangan
Gulma yang
tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam
menyerap unsur hara. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan dapat mengurangi
pertumbuhan gulma. Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi
kebun.
c.
Pembubunan
Bertujuan memperbaiki
peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas dan zat beracun di dalam
tanah sehingga perakaran menjadi lebih sehat dan tanaman cepat besar. Tanah
yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan
tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.
d.
Perempelan/Pemangkasan
1) Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera
dipangkas agar tidak menjadi cabang, minimal seminggu sekali.
2) Perempelan baik pada pagi hari agar luka bekas
rempelan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang
bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas.
3) Tunas yang menjadi cabang besar harus dipotong dengan
pisau atau gunting tajam yang bersih.
4)
Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan
memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudahmencapai 5-7 buah.
e.
Pemupukan
Kebutuhan
pupuk anorganiknya 100-180 kg N per hektar, 50-150 kg P2O5 dan 50-100
kg K2O per hektar. Dosis akan semakin tinggi apabila budidaya dilaksanakan
pada musim hujan. Kebutuhan pupuk anorganiknya 500 kg/ha Za, 170 kg/ha SP36,
dan 220kg/ha KCl.
f.
Penyiraman
Kebutuhan
air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan
air. Disiram di pagi hari dan sore hari 2-4 kali sehari dan secukupnya.
g.
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir untuk mencegah tanaman tomat roboh.
Hal yang perlu diperhatikan :
1)
Ajir (lanjaran) dari bambu atau kayu (panjang
tergantung dari varietasnya).
2)
Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin..
3) Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir
dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga.
Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan minyak tanah.
4) Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm
harus segera diikat pada ajir jangan terlalu erat dan dilakukan dengan model
angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang
dapat menimbulkan luka.
h.
Pemangkasan cabang
Dilakukan untuk
meningkatkan hasil buah dengan meninggalkan satu cabang utama per tanaman akan
menghasilkan buah tomat dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan
tanpa pemangkasan.
7.
Ciri dan Umur Panen
Pemetikan
buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah
tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak petik yang optimal dapat
dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang
tanaman, yakni :
a)
Kulit buah
berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b)
Bagian tepi daun tua telah mengering.
c)
Batang tanaman menguning/mengering.
a.
Waktu Pemetikan Tomat
Pemetikan tomat
yang baik pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Jikadi siang hari
kurang menguntungkan karena proses fotosintesis masih berlangsung sehingga
mengurangi zat-zat gizi yang terkandung, keadaan cuaca yang panas meningkatkan
temperatur dalam tomat sehingga mempercepat proses penguapan dalam buah yang
menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
b.
Cara Pemanenan Buah Tomat
Cara memetik
buah tomat dengan memuntir satu per satu buah yang matang secara hati-hati
hingga tangkai buah terputus.
c.
Periode Panen Buah Tomat
Pemetikan
buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah
tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap
selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.
2.2
Pengendalian
Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Kerusakan
pada suatu tanaman biasa disebabkan oleh faktor biotis, seperti bangsa jamur,
bakteri, insekta, virus dan gulma.
1.
Hama
Hama adalah
hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama
aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama pada tanaman terdiri dari atas hewan
mamalia (tikus, babi hutan dan kera), serangga (wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat dan kumbang) dan burung
(gelatik dan pipit). Jenis hama yang sering ditemui, yaitu :
1)
Hama Gurem
Hama Gurem (Thrips
atau Myten) menyerang daun, bunga dan buah pada tanaman sayuran
tomat dapat diatasi dengan cara pembibitan/pesemaian disemprotkan dengan obat
Dieldrin pada areal yang tetap atau lahan dapat disemprotkan dengan antara copper
fungisida dan Dieldrin.
2)
Ulat Tanah
Ulat Tanah (Agrotis
ipsilon) menyerang tanaman tomat pada bagian batangnya. Warna ulatnya
hitam mengkilat dan diberantas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memasang
umpan dengan perbandingan bahan campuran 1000 gr dedak : 100 gr gula dan paris
green, dicampur dengan air secukupnya.
b. Dilakukan
penyemprotan seminggu sekali
c. Secara
preventif yaitu menaman jenis tanaman tomat yang resisten serta tepat pada
waktunya.
3)
Hama Cacing
Hama Cacing
(Melodogyna sp.) menyerang tanaman tomat pada bagian akar, baik itu di
lahan pesemaian maupun pada lahan pertanaman, diberantas dengan menggunakan Nematisida.
4)
Siput atau Bekicot
Siput atau
bekicot (Achatina fulica) menyerang pada waktu malam hari den menyerang
pada daun tanaman. Cara pemberantasannya dilakukan dengan cara:
a. Cara mekanik dengan mencari siput yang menyerang daun kemudian
langsung dibasmi/dibunuh.
b. Cara kuratif dengan memberi umpan, yang merupakan
campuran antara Metadex dan bekatul.
c. Cara preventif dengan membuat got keliling, dan got
tersebut harus ada airnya.
5)
Hama Kutu Pucuk
Kutu ini berwarna
hitam atau berwarna putih yang menyerang dengan menghisap sari-sari makanan
lewat pucuk tanaman secara bergerombol. Untuk memberantas hama kutu pucuk
ini dapat dilakukan dengan cara-cara penyemprotan dengan Folidol dan Dieldrin,
serta mengadakan rotasi tanaman secara sempurna.
2. Penyakit
Penyakit tanaman adalah gangguan
pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa,
jamur dan cacing nematode). Penyakit yang sering ditemui, yaitu:
1)
Penyakit Jamur Phythophthora infestans
Penyakit
busuk daun pada tanaman tomat yang disebabkan oleh jamur Phythophthora
infestans biasanya berjangkit pada musim hujan,menyerang semua pertumbuhan
tanaman tomat sehingga perlindungannya harus dimulai sejak pindah pada lahan
pertanaman.
Kebiasaan petani
penyemprot pestisida secara serampangan menyebabkan timbulnya strain baru dari Phythophthora
infestans yang ditunjukkan adanya kekebalan jamaur Phythophthora
infestans terhadap fungisida tertentu atau dosis efektif.
Fungisida
yang dapat dianjurkan sebagai elternatif untuk mengendalikan jamur Phythophthora
infestans pada tomat antara lain:
a)
Fungisida
protektan Kocide 54WDG
b)
Fungisida
sistemik Starmyl 25WP
Fungisida
Kocide 54 WDG dan Starmyl 25WP dalam pemakaiannya dapat dipakai secara
bergantian maupun secara bersama-sama (dicampur), karena kedua fungisida ini
sudah teruji efektivitasnya dan tidak terjadi reaksi yang bersifat saling
melemahkan.
2)
Penyakit Layu
Penyakit layu pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh jamur Fusarium
oxysporium. Penyakit layu ini bisa menular melalui luka. Untuk
menanggulangi penyakit layu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)
Tanaman
diusahakan agar jangan sampai terjadi luka.
b)
Benih tanaman
didesinfektan dengan air panas bersuhu 550 C selama 10 –
17 menit.
c) Tanaman yang
terserang dicabut kemudian dimusnahkan dengan cara membakarnya.
3)
Penyakit Akar
Penyakit akar pada tanaman sayuran tomat disebabkan oleh bakteri, yaitu Bacterium
solanacearum yang menyerang tanaman di lahan pertanaman yang berwarna
merah. Penanggulangan penyakit akar yang sudah terserang dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Perlu diadakan
rotasi tanam dengan tanaman lain dengan teratur.
b) Perlu
diperhatikan bahwa adajuga tanaman lain yang mudah terserang oleh penyakit ini
misalnya terong, kentang dan lombok.
c) Bila ada
tanaman yang sudah terserang segera cabut dan dimusnahkan dengan cara
membakarnya.
4)
Penyakit Virus Mozaik
Penyakit mosaik pada tanaman tomat disebabkan virus dan menyerang daun tanaman. Untuk mencegah tanaman terserang penyakit
virus dengan cara menanam tanaman tomat tidak pada musim penghujan. Bila
tanaman sudah sempat terserang penyakit virus ini, segeralah dicabut kemudian
dimusnahkan dengan cara membakarnya.
5)
Penyakit Bakteri Xanthomonas solanacearum
Penyakit bakteri yang menyerang tanaman tomat adalah Xanthomonas
solanacearum. Tanaman tomat yang terserang penyakit ini dapat ditanggulangi
dengan :
a)
Mengadakan
rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan familinya.
b)
Dianjurkan untuk
menanam jenis yang resisten.
c)
Tanaman yang
sakit segera dicabut dan dimusnahkan.
6)
Penyakit Bengkak Akar
Penyakit bengkak akar disebabkan nematoda Meloidogynesp.
Kebanyakan nematode hidup didalam tanah dikelilingi oleh jamur, bakteri atau
virus yang banyak diantara jenisnya dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
Pengendalian secara kimiawi diperlukan untuk melindungi tanaman tomat dari
serabngan nematoda bengkak akar, terutama bila metode pengendalian yang lain
kurang efektif menekan populasi nematoda.
3. Gulma
Gulma perlu diberantas karena sangat mengganggu tanaman dalam mengambil zat
hara dari tanah yang mengakibatkan penderitaan pada tumbuhan pokok dan mengakibatkan
turunnya hasil pertanian.
Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pada saat tanamn sayuran tomat
berumur 2 minggu. Penyiangan ini dapat dilakukan dua kali.
Tujuannya adalah menghilangkan gulma-gulma yang menjadi saingan dalam mencari
zat makanan dari dalam tanah. Selain itu juga bertujuan menggemburkan
tanah. Penyiangan selanjutnya dapat dilakukan pada saat umur tanaman
sudah sekitar 5 minggu.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Budidaya tanaman tomat dapat
dilakukan dengan baik, pencegahan dan pengendalian hama penyakit sudah
dilakukan dengan maksimal. Situasi dan kondisi cuaca juga mendukung dan
pencegahan serta pengendalian dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun
belum sempurna.
Tanaman tomat adalah jenis tanaman
sayuran buah yang memiliki peranan yang cukup penting dalam pemenuhan gizi yang
diperlukan manusia. Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, hendaknya
jenis dan varietasnya ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan kondisi dan
keadaan alam tempat yang akan dijadikan lahan. Selain di ladang atau di kebun,
tanaman tomat juga bisa di budidayakan di dalam pot-pot bunga yang tentunya
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai tanaman sayur dan sebagai tanaman hias.
Pada saat proses penyemaian benih
dilakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, seperti ciri-ciri benih
yang sehat, tempat penyemaian dan pemeliharaan tanaman tomat tersebut Tanaman
tomat yang dibudidayakan tidak gagal dan cukup berhasil walaupun belum
maksimal. Mengetahui bagaimana pembudidayaan tomat, pengendalian hama dan
penyakit, proses memanen, sampai memasarkan tanaman tomat ini.
3.2
Kritik dan Saran
Untuk menanam tanaman tomat,
diperlukan kesabaran, keuletan serta ketlatenan karena tanaman tomat ini sangat
rentan terhadap hama, penyakit, yang disebabkan kondisi iklim dan cuaca,
sehingga tanaman ini harus di perhatikan dan jika ada salah satu tanaman yang
terserang jamur, harus segera dicabut dan dibuang jauh dari lahan tanaman tomat
tersebut.
Setelah dicabut, lubang yang kosong
tersebut tidak boleh langsung ditanami tomat kembali, tetapi dibiarkan terlebih
dahulu agar jamur yang tersisa menghilang dan tidak menular ke tanaman tomat
yang lain.
Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan, maka dari itu kami menerima saran dan kritik yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini dan makalah-makalah yang akan dibuat
selanjutnya.